Senin, 09 Mei 2011

PERILAKU ADAPTIF ANAK TUNAGRAHITA

PERILAKU ADAPTIF
Anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam memahami dan mengartikan norma lingkungan. Oleh karna itu anak tunagrahita sering melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma lingkungan dimana mereka berada. Tingkah laku anak tunagrahita sering dianggap aneh oleh sebagaian anggota masyarakat karena mungkin tindakannya tidak lazim dilihat dari ukuran normative atau karena tingkah lakunya tidak sesuai dengan perkembangan umurnya.
Keganjilan tingkah laku yang tidak sesuai dengan ukuran normative. lingkungan berkaitan dengan kesulitan memahami dan mengartikan norma, sedangkan keganjilan tingkah laku lainnya berkaitan dengan ketidaksesuaian antara perilaku yang ditampilkan dengan perkembangan umur. Sebagai contoh anak tunagrahita yang berumur 10 tahun berperilaku seperti anak yang berumur 6 tahun. Hal ini terjadi karena adanya selisih yang signifikan antara umur mental (MA) dengan umur kronologis (CA). ditampilkan nampak seperti anak-anak. Hal ini yang mung- kin menimbulkan persepsi Semakin dewasa anak tunagrahita, semakin lebar selisih yang terjadi. Dilihat dari usia mereka memang dewasa, tetapi perilaku yang masyarakat menjadi salah menilai anak tunagrahita, ia dianggap orang gila. Akibat anak tunagrahita berperilaku aneh, mereka tidak jarang diisolasi dan kehadirannya ditolak lingkungan
Upaya pendidikan seyogianya dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak tunagrahita dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Program pendidikan tunagrahita yang selama ini berlangsung kurang menyentuh kebutuhan mereka, terlalu formal, artificial dan tidak realistis. Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran yang menyentuh kebutuhan anak tunagrahita. Model yang dapat memfasilitasi kearah itu adalah PPI, sayangnya model pembelajaran ini belum dipahami sehingga tidak dapat diaktualisasikan dengan baik dilapangan.

Masalah belajar anak tunagrahita seperti yang telah digambarkan tadi berakibat langsung pada proses pembelajaran. Untuk itu diperlukan suatu model yang dapat membantu mempermudah proses pembelajaran, sehingga upaya mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki anak tunagrahita tadi dapat dikembangkan dan menumbuh kan motivasi belajar mereka. Semua itu harus dibawa dalam situasi belajar yang menyenangkan.
Melihat masalah-masalah belajar yang dialami oleh anak tunagrahita, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan di dalam membelajarkan mereka
Pertimbangan yang dimaksud meliputi;
1)Bahan yang akan diajarkan perlu dipecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil dan ditata
secara berurutan,
2) Setiap bagian dari bahan ajar diajarkan satu demi satu dan dilakukan secara berulang-ulang , 3) Kegiatan belajar hendaknya dilakukan dalam situasi yang konkrit,
4) Berikan kepadanya dorongan untuk melakukan apa yang sedang ia pelajari,
5) Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan menghindari kegiatan belajar yang
terlalu formal,
6) Gunakan alat peraga dalam mengkonkritkan konsep.

PEMBELAJARAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA
DENGAN STRATEGI:
1. Membuat Perencanaan Untuk Generalisasi
2. Membuat Konsep-Konsep Yang Abstrak Menjadi Lebih Kongkrit
3. Pembelajaran langsung dan intervensi prilaku
4. Analisis Tugas (belajar yang sangat sistematis), membuat langkah langkah praktis yaitu memperinci berbagai tugas atau kegiatan ke dalam langkah-langkah kecil dan mengajarkan langkah-langkah tersebut kepada siswa
5. Pembelajaran dengan menggunakan teman sebaya ( saling member dan menerima, semua siswa berpartisipasi memiliki kesempatan yang sama)

1 komentar: